Jumat, Juni 26, 2009

Antara Syafrudin, Baso, dan Taufiq


Jelang Pilkada Pangkep

PEMILIHAN Bupati dan Wakil Bupati Pangkep baru berlangsung tahun 2010 mendatang. Namun aroma persaingan mulai terasa saat ini.

Dalam beberapa kesempatan, Bupati Pangkep Syafrudin Nur sudah menyatakan kesiapannya kembali bertarung untuk menduduki kursinya di periode kedua.
Hampir di setiap sambutannya, Syafrudin menegaskan dirinya siap melanjutkan pembangunan di Pangkep periode lima tahun ke depan.
Beberapa hari lalu, di sebuah acara di Segeri, Pangkep, Syafrudin bicara lugas. "Dalam pilpres silakan memilih sesuai nurani. Tapi dalam pilkada nanti, jangan sembarang memilih," tegas Syafrudin.
Meski disampaikan dengan nada canda, namun beberapa tokoh yang mendengarkannya mengatakan ungkapan itu bukan lagi sekadar pemberitahuan tapi sudah mengarah ke peringatan bagi para bawahannya untuk tetap setia dan solid.
Syafrudin memang tetap dijagokan kembali menakhodai daerah penghasil bandeng ini jika dia mulus mencalonkan diri kembali. Penetrasi yang dilakukannya sejak beberapa bulan lalu sudah membumi.

Gerilya Baso
Setelah "menghilang" dari Pangkep selama beberapa tahun, mantan Bupati Pangkep Baso Amirullah tiba-tiba muncul kembali.
Kehadirannya sejak beberapa bulan terakhir di Pangkep kian menghangatkan aroma pilbup di daerah ini. Baso mulai muncul di publik Pangkep, Februari lalu.
Perwira tinggi (pati) Mabes TNI ini berada di sekitar rumah jabatan bupati (rujab) dari pagi hingga malam. Jenderal bintang satu ini malah sempat main tenis di lapangan yang selalu ia gunakan berolahraga sembilan tahun silam.
Malamnya, Baso menjadi pusat perhatian beberapa pihak di tengah taburan cahaya kembang api. Ratusan kembang api sengaja dibakar untuk memeriahkan HUT Ke-49 Pangkep, malam itu. Baso menjadi salah satu pusat perhatian warga yang hadir.
Sejak itu, setiap pekan Baso ke Pangkep. Dia malah sudah membuat tim sukses yang dia namakan Laskar Basmalah. "Biasanya Pak Baso di Pangkep tiap hari Sabtu hingga Minggu," ujar tim Laskar Basmalah, Haji Nur Achmad.

Kesiapan Taufik
Direktur PT Maruki Internasional Indonesia Taufik Fachrudin pun sudah menyatakan kesiapan untuk kembali menjajal Syafrudin di Pilbup Pangkep 2010.
Pada Pilbup Pangkep 2005 lalu, Taufiq harus mengakui keunggulan Syafrudin. Kala itu, Taufiq berpasangan dengan Andi Ilyas Mangewa. Kini, Taufiq mengaku lebih matang dalam persiapan.
Menurut Taufik, ikut dalam pemilihan bupati empat tahun yang lalu menjadi pengalaman yang berharga untuk merebut suara dari rakyat pada pemilihan tahun depan.
Putra mantan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Fachruddin ini mengatakan, sejumlah tokoh masyarakat Pangkep telah mendatangi untuk meminta kesediaannya menjadi pemimpin di daerah itu.
"Saya diminta oleh beberapa tokoh masyarakat untuk maju dalam pemilihan bupati tahun depan," jelas Taufik di Makassar, Selasa (9/6).
Kepada tokoh masyarakat Pangkep tersebut, Taufik telah menyatakan kesediaannya untuk masuk dalam bursa pemilihan bupati 2010.
Sebagai langkah awal untuk masuk dalam kancah politik praktis tersebut, Taufik telah menyediakan segala sesuatunya di antaranya berkomunikasi dengan masyarakat di Pangkep.
Taufik membentuk komunitas di Pangkep dengan menggelar berbagai kegiatan sosial yang intinya pengembangan masyarakat setempat.

Pengusaha
Nama lain yang sudah mengapung di Pangkep untuk maju di pilbu, antara lain, pengusaha sukses di Jakarta asal Pangkep, Rudiman Saleh.
Pengurus DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) ini terbilang lebih awal bersosialisasi door to door ketimbang figur selain Syafrudin.
Namun, seiring kesibukan di Jakarta, atensi sosialisasi Rudiman di Pangkep agak kendor beberapa bulan terakhir. Namun, dia pastikan timnya tetap bergerak.
Calon anggota legislatif (caleg) DPRD Pangkep yang meraih suara terbanyak di pemilu legislatif lalu, Abdul Haris Gani, juga disebut-sebut bakal ikut bersaing.
Ketua DPD II KNPI Pangkep ini siap bersaing dengan Ketua DPD II Partai Golkar Pangkep, Syamsuddin Hamid, untuk mengendarai partai pemenang pemilu di Pangkep ini.
Beberapa figur lain yang dinilai bakal maju meminta namanya tidak disebut dengan alasan strategi pergerakan. Ada juga beberapa pejabat pemerintah kabupaten (pemkab) yang minta tidak ditulis namanya karena alasan keamanan posisi.
"Jangan dulu tulis nama saya, dinda. Sekarang di Pangkep lagi gila-gilaan mutasi. Susah kita prediksi mutasi yang akan dilakukan Pak Bupati. Maka, demi keamanan, saya tidak usah dimunculkan dulu. Ada saatnya nanti saya muncul," ungkap seorang pejabat pemkab yang minta dirahasiakan identitasnya.(ba/bie)
Sumber: Tribun Timur <http://www.tribun-timur.com/read/artikel/32636>