Kamis, November 19, 2009

PANGKEP MEMILIH- Guna memberikan pelayanan optimal bagi pelanggan PDAM di Kabupaten Pangkep di musim kemarau ini, pihak PDAM melakukan pembagian air bersih secara gratis. Kegiatan ini diduga sebagai perintah langsung oleh Bupati Pangkep yang juga merupakan Incumbent pada Pilkada Bupati Pangkep yang tidak lama lagi berlangsung yaitu tahun 2010. Program ini diduga oleh beberapa warga Pangkep sarat dengan muatan poilitis. Perintah tersebut ditujukan kepada pihak Dinas Kebersihan, sebanyak 7 unit kendaraan diturunkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat utamannya para pelanggan PDAM. Program tersebut telah mulai berjalan selama sebulan ini, dan katanya, pihak PDAM mengutamakan pelayanan optimal kepada para pelanggan dan masyarakat umum. Program pembagian air gratis ke masyarakat tersebut dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yang mampu memenuhi 10 kubik air bersih kepelanggan dengan menggunakan 7 unit kendaraan pengangkutan air. Ke tujuh kendaran tersebut diantaranya merupakan kendaraan milik PDAM dan dinas kebersihan. Penyebab kurang maksimalnya pelayanan PDAM akibat kurangnya debit air, listrik, banyaknya jaringan pipa tua serta diperburuk dengan adanya pelebaran jalan. Selain sejumlah permasalahan yang dialami PDAM Pangkep terkait masalah pelangan PDAM yang belum memiliki meteran air yang berjumlah kurang lebih 4000 juga merupakan masalah pelik yang dialami PDAM.

Terkait pelaksanaan pembagian air bersih tersebut, kami dari Tim Pangkep Memilih mencoba untuk menelusuri dan mengamati cara pendistribusiannya. Kenyataannya, tidak semua wilayah yang berada didalam kota kekurangan air dan pelanggan PDAM tidak teraliri air dapat dijangkau oleh mobil tangki pengangkut air bersih. Ironisnya, salah satu wilayah yang terletak di pusat kota Pangkajene yaitu jalan Sultan Hasanuddin, sejak bulan Ramadhan lalu sudah tidak dialiri air ledeng dari PDAM, padahal Tower dan Kantor PDAM berlamat di Jalan Sultan Hasanudin. Selain itu, dari Seorang warga yang identitasnya tidak ingin disebut, mengatakan kalau daerahnya jarang disinggahi oleh “Mobil Tangki” bantuan Pemda tersebut. Ini dikarenakan ada beberapa rumah warga di wilayah tersebut memajang “Baliho Calon Bupati Pangkep” yang lain. Mungkin karena sudah diperintahkan oleh ‘atasannya’ atau karena inisiatif sendiri, sopir Mobil Tangki tersebut kelihatan ‘alergi’ untuk mampir di sekitar rumah warga bila dipagar rumah warga terpajang baliho selain baliho Incumbent. “Ini tindakan yang sangat keterlaluan!” kata seorang warga yang pada Pilkada 2005 lalu memilih Syafrudin Nur sebagai bupati. ”Tenamo nakke kupilei kammayya antu sallang,” ujarnya dalam bahasa Makassar. “Semestinya mobil tangki itu adil dalam pembagian air dan tidak pilih kasih,” katanya sembari menahan “Pabendi” (baca: Penjaja air bersih keliling dengan menggunakan Dokar sebagai alat pengangkut).

1 komentar:

Anonim mengatakan...

sepakat..

seharusnya mmang adil dan merata dong, jgn krn ada U dibalik B..

so confused, siapa yg pantas memimpin Pangkep ya..???

apakah mungkin diriku..????