Senin, Januari 21, 2013

Protes, Warga Menanam Padi di Jalan


PangkepMemilih - Ruas jalan dari arah Kampung Biring Ere ke Kampung Siloro ( bagian dari kawasan jalan lingkar Bungoro - Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep - SulSel ) sudah sejak sekian lama dibiarkan rusak sehingga memicu protes dari warga kampung. 




Puluhan warga dari sejumlah kampung bagian timur di mana disekitaran lokasi perusahaan besar BUMN yaitu PT. Semen Tonasa berlokasi. Minggu (20/1) ‘mempermalukan’ otoritas di kabupaten tersebut dengan cara menanami padi di ruas jalan yang rusak parah itu. 
Aksi tersebut dipicu oleh bentuk kekesalan dan kekecewaan warga setempat karena tidak adanya perhatian dan kepedulian Pemkab Pangkep dan perusahaan-perusahaan tambang disekitarnya untuk secepatnya turun tangan memperbaiki jalan itu.

"Pada pagi hari, terjadi kecelakaan naas! Seorang pengendara sepeda motor dari arah Bungoro, terpental dari kendaraannya bersama seorang anaknya, Pengendara itu luka-luka dan sempat pingsan. Untung ada warga disekitar kejadian yang memberi pertolongan."  ketus seorang warga kampung yang namanya tidak ingin disebutkan. 

“Infrastruktur jalan merupakan salah satu penunjang ekonomi masyarakat. Tetapi dengan kondisi jalan yang ada saat ini otomatis sangat mengganggu aktifitas masyarakat. Bagaimana masyarakat bisa nyaman mengangkut hasil perkebunan dan pertaniannya bila kondisinya seperti ini. Akibat beberapa titik kerusakan di jalan kampung itu, telah beberapa kali terjadi kecelakaan.” kata Syahrul Syaf 
(Sekjen KKDP-Pangkep), ketika dimintai tanggapannya oleh reporter Pangkep Memilih

"Faktor rusaknya jalan dikarenakan tidak sesuainya tonase jalan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. misalnya semua jalan sekitar Tonasa - Mangilu Biringere - Bontoa hanya 5 ton sementara yang lewat lebih dari 18 ton sehingga seharusnya Dinas Perhubungan dan Polisi Lalulintas utuk segera mengambil tindakan tegas dalam hal ini, apalagi kalau itu sudah menimbulkan kerusakan yang fatal. Jangan cuma pengendara truck sembako saja yang ditahan dipinggir jalan yang tidak merusak jalan, tapi yang lebih parah didepan mata itu yang harus ditilang oleh polisi dan diberi sanksi karena telah melanggar tonase jalan yang telah ditetapkan oleh undang undang lalu lintas. Ini jelas tindakan diskriminatif!" tegas Syahrul yang juga merupakan pemerhati lingkungan hidup di Pangkep.

Sementara itu, Rohany Rahman (mantan Ketua IMM Muhammadiyah Pangkep), menanggapi, bahwa “Selain menjadi jalur strategis untuk kepentingan ekonomi masyarakat, ruas jalan yang rusak parah itu juga menuju kawasan subur pertanian dan masuk dalam Wilayah Karts terbesar di Wilayah Indonesia Timur.“ Alangkah sayangnya, akses jalan menuju ke Tondong Tallasa yang selama ini dibanggakan tetapi kondisi jalanya hancur-hancuran serta dibiarkan tidak diperbaiki,” tandas Rohani yang juga  salah seorang Ketua Komunitas Perempuan di Pangkep.

Atas kerusakan dan tindakan warga kampung Siloro menanam padi di ruas jalan tersebut, warga Pangkep merasa prihatin dan mengharapkan perhatian pemerintah Kabupaten Pangkep dan perusahaan BUMN PT. Semen Tonasa, segera turun tangan. Pemerintah juga diharapkan melakukan pengawasan terhadap pengusaha tambang yang bandel, yang seringkali melakukan aktifitas pengangkutan hasil tambang melebihi ketentuan tonase jalan.(eRKa)

0 komentar: